setelah membaca part 1 dan part 2, saya langsung menuliskan cerita ini sampai part 3 yang menjadi cerita akhir dalam cerita ini. jadi langsung saja simak di bawah ini.
“Halo Chery!” sapa Andi pada seorang anak perempuan
itu. “Tedy apa kamu sudah memberikan makan padanya? Tanya Andi. Tedy berjalan
menghampiri adiknya (Chery), “sudah dong!, tadi barusan di kasih makan sama
Ibuku, jawab Tedy”. Hampir setiap hari Andi pergi ke rumah Tedy hanya untuk
bertemu dengan Chery (3tahun). Itu semua karena dia ingin selalu bertemu dengan
Moriko.
Andi sudah lulus kuliah sekarang dia juga sudah
mendapatkan pekerjaan tetap. Itu semua bisa membuat sang ibu bangga pada
anaknya, Andi memiliki rumah, walaupun itu masih belum lunas (KPR).
Ada teman wanita satu kantor Andi sering mengajak
untuk makan bersama, tapi dia selalu saja menolaknya. Pada saat ketika pulang
kerja Andi mampir ke SMA dulu, dia ingin menikmati kenangan bersama Moriko.
walau dia tahu Moriko sudah taka da di sana lagi.
Saat sampai di rumah pengurus sekolah, Andi
memberikan beberapa makanan padanya, sambil berbincang sebentar. “Terima kasih
untuk makanannya, kamu seharus tidak perlu repot untuk membawakan ini” kata Pak
pengurus sekolah dengan bahagia. Sepertinya dia suka dengan makanan pemberian
Andi.
“Aku pikir kamu harus sedikit berhati-hati saat kamu
masuk nanti ya, saya pernah pulang malam saat menutup pintu sekolah. semuanya
telah berubah semenjak kamu jarang ke sini lagi, meski aku tidak tahu persisnya,
aku yakin dia bukanlah orang yang sering kamu jumpai, yang kamu sering di temui
setiap malam” kata Pak pengurus sambil makan makanan pemberian Andi.
Merasa penasaran dengan apa yang di katakan Pak
pegurus, Andi bergegas pergi ke sekolah untuk memeriksanya. Memang benar saat
dia masuk, ada perasaan tidak nyaman yang membuatnya takut, ini tidak wajar,
padahal dia sudah terbiasa ke sini. saat berada di kelas tempat dia bertemu
dengan Moriko dulu, dia melihat sekelebat rambut yang terurai di seluruh kelas,
lalu dari langit-langit tampak wajah yang amat menyeramkan, dia menatap Andi
dengan tatapan yang tidak bersahabat.
Andi yang merasa takut pun memutuskan untuk lari menyelamatkan
diri, tapi hantu tersebut tidak membiarkannya begitu saja, dia mengejar Andi
dan saat rambutnya yang panjang untuk menyentuh badan Andi. Tiba-tiba saja
datang seseorang, dia melindungi Andi dari serangannya.
Entah bagaimana caranya, setelah hantu yang berambut
panjang itu merasa di halangi, dia lalu pergi begitu saja. “Lama tak bertemu
Andi, aku adalah Rendy. Hantu yang waktu dulu,yang ingin menyerangmu waktu itu”,
kata Rendy si hantu yang ru saja menyelamatkannya .
“Aku ingat, tapi apa kamu akan meyerangku sekarang”
kata Andi. Dia melihat ke arah Andi, memberi tanda pada Andi, Supaya
mengikutinya. “Maafkan jika dulu aku ingin meyerangmu, tapi sekarang aku tak
akan melakukan itu” kata Rendy.
“Jadi apa yang kamu lakukan di sini?” Tanya Andi.
“Aku tak bisa berbicara banyak padamu sekarang, tapi kamu bisa menemuiku di
tempat kamu tinggal dulu, di rumah yang terdapat lintasan kereta api”. Jawab
Rendy sambil berjalan mendahului Andi.
Andi teringat apa yang pernah di katakan oleh Pak
guru, lalu berteriak “Kata Pak guru, hantu tidak boleh meyebutkan keberadaannya
bukan?” Rendy yang jaraknya cukup jauh pun berkata dengan kencang “benar, kita bisa membahas soal hal itu juga,
sekarang pulanglah. Ingat jangan kembali masuk dalam situ lagi, okey?”. Dan
Rendy pun menghilang.
Andi memutuskan untuk pulang ke rumah,sepanjang
perjalanan dia berpikir untuk apa, Rendy hantu yang dulu membencinya bisa
datang menemuinya. Dan sekarang mengundangnya datang untuk bertemu lagi.Besoknya
setelah pulang kerja Andi berkunjung ke rumah Tedy untuk menemui Chery
sebentar, setelah itu dia langsung
menuju ke tempat tinggal kontrakannya dulu, untuk bertemu dengan Rendy.
Sesampainya di tempat, Andi melihat lingkungan
rumahnya dulu tidak sama lagi. Dan terdengar suara “ tempat ini sudah banyak
berubah bukan?, sejak kamu pindah. Tempat ini sudah menjadi sepi dan rumah itu
( sambil menunjuk ke arah rumah kontrakan Andi yang dulu) tidak ada yang
tinggal lagi”. Kata Rendy yang tiba-tiba muncul di hadapan Andi.
“Duduklah si sini dan sesuai dengan perkataan, aku
akan menjelaskan semua padamu”. Kata Rendy. Dia bercerita kalau dia ingin bertemu
dengan Andi untuk minta maaf dan ingin berteman dengannya. Lalu juga
menjelaskan kalau Pak guru dan teman-teman yang lain sudah kembali hidup sama
seperti Moriko. “Oleh karena itu kamu jangan menemui Pak guru lagi, atau kamu
akan bertemu dengan hantu yang seperti di sekolah kemarin”.
Andi melihat bahwa Rendy benar sudah berubah, dia
menjadi baik sekarang. “Lalu kenapa kamu belum terlahir kembali?” Tanya Andi
penasaran. Rendy berdiri sambil berkata “ pertama karena aku melanggar aturan,
jadi waktuku di tunda untuk kehidupan yang baru. Dan kedua Aku tak bisa
memberitahumu apa saja aturan itu. Dan
soal apa yang di katakan pak guru tentang pemberitahuan tempat adalah
peraturan, dan aku melanggarnya, kalau tidak kamu tak akan tahu bagaimana cara
menemuiku, bukan?Andy yang ikut berdiri berkata “ tak apa Rendy, terima kasih
sudah menyelamatkanku kemarin, kalau tak ada kamu, aku tak tahu apa yang akan
terjadi padaku”.
Setelah itu Andi memutuskan untuk pulang, dia senang sekaligus
tidak bisa di percaya, bahwa Rendy yang dulu membencinya malah mencarinya dan
meminta pertemanan.
Dia ingat apa yang di katakan Rendy, “kapanpun kamu
ada waktu datanglah, kita bisa berbincang-bincang”.Sekarang keadaan menjadi
lebih baik, Andi merasa dia perlu bercerita pada Rendy tentang Chery, dan dia
punya teman yang akan percaya pada kisahnya ini.
Andi pun pergi menemui Rendy, saat sampai Rendy
sudah menyambutnya dengan berkata “ baru pulang kerja?, senang ada yang datang
menemuiku”. Mereka pun mencari tempat yang nyaman untuk berbincang.
“Apa kamu suka pada Moriko?” Tanya Andi.
“Sebenarnya
tidak terlalu, aku hanya kagum terhadapnya, dia memiliki reputasi yang paling
baik di antara semua hantu, aku hanya iri saja, dia bisa menyukai manusia
seperti kamu”, balas Rendy.
Lalu Andi menceritakan bahwa dia akan menunggu Chery
(Moriko) sampai dewasa, dia mengatakannya dengan sungguh-sungguh. “Aku rasa
kamu terlalu berlebihan Andi, dia akan hidup dengan pemuda yang lain, bukan
hidup dengan bapak-bapak seperti kamu saat dia dewasa nanti, lagipula dia belum
tentu akan menyukaimu”, kata Rendy. Saat mendengarkan hal itu, Andy tak
menghiraukannya.
Andi pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Di
dalam kamarnya dia memikirkan kembali apa yang barusan di katakan oleh Rendy.
Dalam hal sisi yang lain dia merasa bersalah, karena terlalu memaksa, dan dalam
hal perasaan dia tak bisa menahannya.
Seperti biasa dia pun pergi ke rumah Tedy. “Halo
Andi kamu pagi sekali ke sini, si Tedy belum pulang kerja” kata ibunya Tedy. Tak apa Tante, sambil menunggu,
bolehkah saya bertemu dengan Chery?” jawab Andy.
Setelah di izinkan Andy pun menemui Chery, dia
memberikan hadiah padanya, sebenarnya dia sudah memberikan banyak mainan
untuknya. Dia melihat anak kecil itu, dia merasa bahagia. Tapi dia juga sadar
akan satu hal. Tiba-tiba… “hey! Lihat siapa yang datang, paman Andy ini memang
suka datang memnemuimu, aku rasa dia suka padamu (bergurau) kata Tedy yang
datang dari kejauhan.
Chery tersenyum lalu berlari menghampiri kakaknya
itu. lalu dari jauh Tedy bertanya “Bagimana pekerjaanmu Andi?”. “Baik, seperti
biasanya” jawab Andi sambil menuju ke kursi untuk duduk bersama Tedy. “O..iya
aku dengar si Caroline suka padamu, teman kantormu itu lho, beruntung banget kamu,
bisa-bisanya wanita secantik itu suka sama orang kayak kamu (tertawa)”. “Biasa
aja kok” jawab Andi dengan santai.
Tedy yang mendengar kata sahabatnya itu sebenarnya
tahu dia akan menjawab seperti itu. jadi dia memutuskan langsung bertanya saja “apa
kamu suka pada Caroline?”.
Sambil berjalan keluar hendak pergi Andy berkata
“baiklah aku ingin pulang saja, terima kasih ya”. “Terima kasih apanya?, kamu belum jawab
pertanyaanku yang penting itu!”, kata Tedy.
Andy pun berkata “tidak, aku tidak suka”. Lalu dia
pergi dengan motornya. Tedy mengerti Andy masih memikirkan masa lalunya dengan
hantu wanitanya.Dalam perjalanan Andy berpikir hal ini membuatnya sulit untuk
membuat pilihan, jika meneruskannya kemungkinan persahabatan mereka bisa hancur
seketika.
Dia menghentikan motornya di pinggir jalan, dan
teringat pak guru pernah bilang “Moriko tahu kamu akan kesulitan mencarinya.
Maka dia mencari yang terdekat dari semua temanmu”. Dia lalu berguman sendiri
“Ini berarti aku hanya bisa melihatnya, apa Moriko tidak suka padaku, mengapa?”
Dia pun pergi menemui Rendy, dia ingin bertanya
semua tentang Moriko. Rendy yang mengetahui Andi datang langsung menghampirinya
lalu bilang “sebaiknya kita mencari tempat lain untuk bicara, di sini memang
berisik”.
Lalu mereka pergi ke pantai, dan menemukan tempat untuk berbicara.
“Baiklah di sini kelihatannya bagus” kata Rendy. Andi pun duduk bersamanya, dia
menanyakan banyak hal pada Rendy tentang Moriko.
“Hmm..begitukah cara kamu mencintai seseorang
Andi?, Tanya Rendy. Andi hanya terdiam.
“Kamu harus menghentikan ini semua, dan biarkan
Moriko menjalani kehidupan barunya” Rendy melanjutkan.
Andi yang merasa tidak terima bilang “kamu sudah
mati, jadi mudah bagimu untuk berkata seperti itu!”.
“Benar aku sudah mati, tapi kamu lebih menyedihkan.
Kamu tahu kenapa?, Aku yang sudah mati melakukan kesalahan, itu membuatku tak bisa
memperbaiki keadaan, jika di bandingkan dengan kamu yang hidup. Kamu bisa
memperbaikinya, tapi ternyata kamu tidak bisa melakukannya. Jadi apa bedanya
antara aku dan kamu?” tanya Rendy sambil menegaskan ucapannya.
Suasana menjadi hening, tak ada pembicaraan saat
itu. Andi memutuskan pulang dan mulai melangkah menjauhi Rendy. Perdebatan itu
rasanya sebuah hal yang sangat membuat Andy marah.
“Aku bukanlah Pak guru yang bisa menasehatimu dengan
baik, seperti apa yang dia lakukan” sela Rendy yang sudah merasa lelah untuk
menyadarkan temannya itu.
Andi menghentikan langkahnya, matanya terlihat
mengeluarkan air yang tak bisa di tahannya lagi. “kamu benar tentang apa yang
kamu katakan barusan, aku rasa akan memperbaikinya. O..iya kamu juga seperti
Pak guru yang sedang menasehati saya” kata Andi sembari menghapus air matanya.
Suatu hari Andi bekerja lembur di kantornya,
Caroline yang melihatnya mendekati untuk mengajaknya untuk makan malam, “di
sini ada Cafe baru lho, kita makan di sana yuk” sambil tersenyum.
Tapi Andi
menolaknya, mungkin karena masih belum bisa melepaskan masa lalunya.
Akhirnya Caroline memutuskan untuk makan sendiri,
dan tiba-tiba Andi datang di hadapannya. “Inikah CafĂ© barunya?...Baiklah, hari
ini aku yang teraktir!” Kata Andi dengan penuh semangat. Caroline yang terkejut
akhirnya menerima tawaran Andi. Ini mungkin di karenakan sang wanita menyukainya. Jadi mereka pun
makan bersama. Dan Andi sudah memutuskan untuk menjalani hidup yang baru.
Bonus Event 1
Saat Andy datang ke rumah Tedy bersama
Caroline, Tedy yang melihat dari jauh pun terkejut, dia melihatnya dengan mata
yang berkaca-kaca, lalu berlari menghampiri Andi. Dia memeluknya sambil berkata
“Entah apa yang membuatmu sadar, tapi kamu adalah sahabat baruku, sekarang!”. “Tidakah
kamu terlalu berlebihan mengatakan itu padaku, di depan Caroline?” Tanya Andi
sambil melepaskan pelukannya dari Tedy. Di sini Andi masih membawakan hadiah
untuk Chery, hadiah itu di belinya bersama Caroline.
Bonus event 2
Akhirnya Andi menikah dengan Caroline, dan Sang ibu
senang memiliki menantu yang memang dari dulu suka mampir ke rumah untuk
berbincang dengannya di tambah dia juga memiliki cucu sekarang.
Bonus Event 3
Pada waktu pernikahan Moriko alias Chery , Andi dan
Tedy adalah tamu kehormatannya. Andi memberikan kalung yang pernah di terima
dari Moriko, sekarang di kembalikan pada Chery. Dan Chery sangat senang
menerimanya.
“ ini adalah
kakak yang paling sayang padaku sampai saat ini” seru Chery. Tedy yang
mendengar itu pun merasa tak nyaman mendengar itu, padahalkan dia adalah kakak
yang sebenarnya. Lalu “o..iya aku juga punya satu kakak lagi, dia adalah Tedy.
(semua tamu tertawa) Tedy tak pernah tersinngung soal itu, dia hanya tersenyum
saja. Dan Andi merasa bahagia bisa melihat Chery menikah dengan pria yang dia
sukai.
Bonus Event 4
Andi pernah pergi menemui Rendy, tapi ternyata dia
tak menemui apapun. Dan suatu ketika Andi mendapatkan surat yang tak ada nama
pengirimnya. Dia lalu membukanya. Di dalamnya tertulis:
Halo kawan,
senang melihatmu berbahagia , dan kamu tampak tua sekarang. Aku sudah
terlahir kembali, katanya sih aku telah melakukan kebaikan. Jangan menemui aku
lagi. Tidak ada hantu yang mau berbicara padamu sekarang…itu karena kamu sudah
punya kehidupan yang luar biasa yang membuat orang iri padamu. Salam dari
sahabat hantumu Rendy!.
Setelah itu, tuisan dalam teks suratnya menghilang
dengan sendirinya. Hanya terdapat sebuah kosong, tetapi Andi yang sudah
membacanya senang sampai mengeluarkan Air mata. Dia tak menyangka hidupnya akan
berakhir seperti sekarang ini.
Event 5
Bagaimana dengan Tedy?. Dia akhirnya menemukan
seorang pasangan hidupnya, meski belum menikah. Dia bilang “Andi ini adalah
wanita impianku, dan suatu saat nanti aku hidup bersama dengannya”. Lalu kedua
pasangan tersebut sering membuat acara berkumpul bersama. Sesekali Tedy
mengundang adiknya chery untuk ikut dalam acara itu.
Event 6
Pernah suatu hariTedy bertanya pada Andy
“apakah kamu masih mengingat wanita
hantumu?”. Andy membalas “sebenarnya dia sudah menjadi kenangan yang tidak
nyata, yang tak terlupakan”.
_THE END_